Deret bilangan fibonacci adalah serangkaian deret angka sederhana yang susunan angkanya merupakan penjumlahan dari dua angka sebelumnya (0,1,1,2,3,5,8,13,21,...dst) rumus deret Fibonacci bisa ditulis sebagai berikut : \begin{equation}\text{Un }=~{U}{n}_{2}~+~{U}{n}_{1}\end{equation}, artinya suku ke-n merupakan penjumlahan dari dua suku sebelumnya.
Deret ini ditemukan pertama kali oleh seorang matematikawan cerdas asal India Gopala Chanda dengan tujuan mencari susunan barang yang tepat untuk dimasukan kedalam kantong agar distribusi bisa lebih efektif.
Kemudian sorang matematikawan barat yang berasal dari Italia, Leonardo "Fibonacci" Da Pisa (1170-1250,) mengadaptasi dan mengembangkan deret ajaib ini untuk menghitung pola perkembangbiakan kelinci yang ia amati dan tuliskan dalam buku karangannya yang berjudul Liber Abaci.
Pada awalnya para ilmuwan menganggap remeh pengkajian Fibonacci mengenai deret angka ini karena dianggap hanya sebuah teka-teki matematika saja, Hingga akhirnya pada abad ke-19 Eduard Lucas menyadari berbagai keunikan deret angka ini dan mempelajarinya lebih lanjut.
Jadi apa saja ya fakta-fakta menarik yang telah ditemukan dari deret Fibonacci ini, hingga ia dianggap sebagai angka Tuhan dan dikeramatkan dalam ilmu matematika? Ini dia ulasannya, yuk simak!
1. Rasio emas "Golden Ratio"
Vecteezy.com
Dalam deret Fibonaci terdapat salah satu hal yang menarik dan menjadi asal-usul dari gelar angka Tuhan yang diberikan pada deret ini. Yaitu, jika kamu membagi salah satu angka dari deret Fibonacci dengan angka sebelumnya, maka akan didapat hasil yang besarnya sangat mendekati satu sama lain dan menjadi angka tetap yang stabil pada deret ke-13 dan seterusnya yaitu 1,816 (dalam bentuk pembulatan).
Contoh 233 : 144 = 1,618. ; 377 : 233 = 1,618, dst ... Angka ini lah yang disebut golden ratio atau rasio emas.
Angka golden ratio inilah yang pada kemudian hari diteliti oleh para ilmuwan. Akhirnya mereka menemukan banyak kesesuaian antara hal-hal dialam semesta ini dengan angka golden ratio. Hingga akhirnya menguatkan pendapat bahwa penciptaan bumi dan isinya tidaklah acak dan sekadar terjadi begitu saja, melainkan ada perhitungan yang pasti dan konstan di dalamnya.
2. Kesesuaian dengan komposisi tubuh manusia
mos.org
Dari riset yang dilakukan angka golden ratio (1,618) ditemukan dalam banyak bukti penyusunan tubuh manusia. Dipercaya jika kamu mengukur panjang wajah kemudian dibagi dengan lebar wajah maka hasilnya adalah 1,618.
Dan jika jarak antara pusar dan telapak kaki di ibaratkan 1 unit maka tinggi seseorang adalah 1,618 unit, atau 1 unit(jarak pusar-telapak kaki) + 0,618 unit (jarak pusar hingga ujung kepala).
Golden ratio juga ditemukan pada struktur paru-paru manusia. Yaitu pada perbandingan antara bronkia kanan (pendek) dan bronkia kiri (kanan) yang selalu berjumlah 1:1,618. Dan masih banyak lagi bukti-bukti yang dipercaya menunjukan keajaiban deret fibonacci dan golden ratio pada tubuh manusia.
2. Cocok dengan proporsi alam
Ilustrasi Sawah (Pixabay/acandraja)
Selain pada tubuh manusia bukti keberadaan golden ratio juga ditemukan pada alam benda-benda di alam sekitar contohnya pada pola yang menyusun biji bunga matahari yang ternyata dari pusat bunga hingga bagian terluarnya mengikuti susunan golden ratio.
Struktur ini juga ditemukan pada serpihan salju, yang jika diperhatikan denga alat bantu seperi mikroskop akan terlihat pola yang mengikuti golden ratio sebagai penyusun bentuk serpihan salju yang indah.
Golden ratio yang dalam perkembangannya menyusun bentuk spiral ini juga mengambarkan proses pertumbuhan banyak makhluk hidup berlangsung pula dalam bentuk spiral logaritmik.
Bentuk-bentuk lengkung spiral ini senantiasa sama dan bentuk dasarnya tidak pernah berubah berapapun ukurannya. Tidak ada bentuk mana pun dalam matematika yang memiliki sifat ini. Selain itu masih banyak bentuk dan perhitungan di alam yang ternyata sesuai dengan deret fibonacci dan golden ratio ini.
4. Kiblat arsitektur dan seni
Berbagai Sumber
Banyak teori dan spekuasi yang berusaha membuktikan bahwa deret fibonacci dan golden ratio adalah pola yang telah hadir dan mempengaruhi pikiran manusia sejak lama dan mungkin tanpa disadari.
Orang percaya dengan mengiblatkan desain karya seni pada pola golden ratio adalah cara untuk mencapai tingkat estetika yang tinggi karena pada dasarnya golden ratio ini memang sudah melekat secara alami dengan pikiran manusia. Sehingga kita akan dengan mudah akrab dan memahami bentuk estetika yang hendak disampaikan dengan proporsi yang sempurna.
5. Merumuskan pusat dunia
skyscrapercity.com
Melalui angka golden ratio ini juga akhirnya banyak pendapat yang menyimpulkan bahwa mekkah adalah pusat muka bumi karena Proporsi jarak antara Mekah - Kutub Utara dengan jarak antara Mekah - Kutub Selatan adalah persis 1,618. Selain itu, proporsi jarak antara Kutub Selatan dan Mekah dengan jarak antara kedua kutub adalah lagi-lagi 1,618 unit.
Fakta juga menunjukan bahwa proporsi jarak Timur - Barat Mekah adalah 1,618 unit. Selain itu proporsi jarak dari Mekah ke garis titik balik matahari dari sisi barat dan perimeter garis lintang dunia pada saat itu juga mengejutkan sama dengan golden ratio yaitu 1,618 unit.
6. Masih terus menjadi perdebatan
trytoprogram.com
Meski sudah sangat banyak fakta yang dikemukakan untuk membuktikan keajaiban deret fibonacci dan golden ratio, tetap saja selalu ada orang yang skeptis tentang fakta-fakta ini dan menganggap segala kesesaian itu hanya diada-adakan dan nilai estetika yang ditimbulkan juga sebenarnya hanya sebuah ilusi.
“People think they see the golden ratio around them, in the natural world and the objects they love, but they can’t actually substantiate it, They are victims to their natural desire to find meaning in the pattern of the universe, without the math skills to tell them that the patterns they think they see are illusory.”--Devlin.
IDN Times Community
Post a Comment