Bimtek Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum SMP merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Bimtek Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum SMP
Pada tahap Orientasi Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum jenjang SMP, peserta akan mendapatkan pemahaman terkait latar belakang, tujuan umum, kebijakan, dan alur Program Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum.
Tujuan Bimtek Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum SMP
Program ini bertujuan untuk menjawab berbagai persoalan guru dalam menghadapi Asesmen Kompetensi Minimum, diantaranya:
- Berkembangnya miskonsepsi tentang asesmen nasional
- Adanya malpraktik pembelajaran dalam melakukan persiapan menghadapi asesmen nasional
- Guru belum mengetahui cara membaca hasil asesmen nasional
- Guru belum memahami bagaimana menindaklanjuti hasil asesmen nasional
Kegiatan Peserta Bimtek Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum SMP
Peserta Bimtek AKM SMP akan melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran secara mandiri melalui program pembelajaran otomatisasi dengan alokasi waktu selama 32 jam pertemuan yang dapat di atur secara fleksibel.
Program Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum disusun dengan memadukan tahapan dan pendekatan modular yang memfasilitasi peserta melakukan personalisasi pembelajaran. Selain itu, program ini dapat mendorong guru untuk saling belajar dengan guru yang lain dalam hal berbagi praktik baik pembelajaran.
Adapun rincian materi dari kegiatan Bimtek AKM SMP Tahap 1 Orientasi Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum, antara lain:
- Latar Belakang dan Kebijakan Asesmen Nasional.
- Apa Pentingnya Asesmen Nasional.
- Refleksi Orientasi.
Materi Bimtek AKM SMP Tahap 1 Orientasi Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum
Untuk informasi lebih lanjut tentang Bimtek AKM SMP Tahap 1 Orientasi Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum, simak isi Materi, Soal dan Referensi Jawaban yang dapat dijadikan arsip dalam melaksanakan kegiatan.
Latar Belakang dan Kebijakan Asesmen Nasional
Hasil PISA membuktikan kemampuan belajar siswa pada pendidikan dasar dan menengah kurang memadai. Pada tahun 2018, sekitar 70% siswa memiliki kompetensi literasi membaca di bawah minimum. Sama halnya dengan keterampilan matematika dan sains, 71% siswa berada di bawah kompetensi minimum untuk matematika dan 60% siswa di bawah kompetensi minimum untuk keterampilan sains. Skor PISA Indonesia stagnan dalam 10-15 tahun terakhir. Kondisi ini menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang konsisten dengan peringkat hasil PISA yang terendah. Bagaimana pendapat Anda?
Menanggapi kondisi tersebut, reformasi asesmen diperlukan guna mendorong peningkatan kualitas pembelajaran. Pemetaan mutu pendidikan secara menyeluruh dibutuhkan. Untuk itu pada tahun 2021 mendatang, Asesmen Nasional (AN) akan resmi diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Ujian Nasional (UN) sudah tidak lagi diberlakukan. Kebijakan ini ditetapkan berdasarkan hasil koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan sejumlah dinas dan lembaga terkait.
Dalam hal ini, AN diterapkan untuk mengevaluasi kinerja dan mutu sistem pendidikan. Nantinya, hasil Asesmen Nasional tidak memiliki konsekuensi apapun pada pencapaian proses belajar siswa namun memberikan umpan balik untuk tindak lanjut pembelajaran dan kompetensi siswa.
Apa Pentingnya Asesmen Nasional
Peningkatan mutu sistem pendidikan tidak hanya berorientasi pada pencapaian siswa dalam menguasai materi pelajaran dan nilai ujian akhir, apapun sebutannya. Keberhasilan sistem pendidikan lebih difokuskan pada pencapaian kompetensi siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Terlebih pada era transformasi pendidikan abad ke-21, dimana arus perubahan menuntut siswa menguasai berbagai kecakapan hidup yang esensial untuk menghadapi berbagai tantangan abad ke-21 dimana siswa memiliki kecakapan belajar dan berinovasi, kecakapan menggunakan teknologi informasi, kecakapan hidup untuk bekerja dan berkontribusi pada masyarakat.
Asesmen Nasional diberlakukan sebagai alat ukur untuk mengetahui ketercapaian kompetensi yang harus dikuasai siswa. Asesmen Nasional tidak hanya memotret hasil belajar kognitif siswa, sebagaimana yang terjadi dalam Ujian Nasional namun juga memotret hasil belajar sosial emosional. Termasuk di dalamnya sikap, nilai, keyakinan, serta perilaku yang dapat memprediksi tindakan dan kinerja siswa di berbagai konteks yang relevan.
Selain tuntutan kecakapan abad 21, profil pelajar Pancasila juga menjadi rujukan pencapaian karakter bagi seluruh siswa di Indonesia. Bahkan profil pelajar pancasila ini sudah merangkum serangkaian kecakapan hidup abad 21. Karakter pelajar Pancasila yang ingin dicapai oleh siswa yaitu:
- Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
- Berkebhinekaan global
- Mandiri
- Bernalar kritis
- Kreatif
- Gotong royong
Untuk informasi lebih lanjut mengenai profil pelajar Pancasila, simak melalui tautan berikut ini Profil Pelajar Pancasila.
Untuk itu, penting bagi guru dan siswa untuk mengadopsi proses pembelajaran yang berfokus pada pengembangan kompetensi. Pencapaian kompetensi siswa dapat diukur dari pemahaman konsep, dan keterampilan menerapkan konsep dalam berbagai konteks. Dengan demikian, siswa tidak hanya menguasai konten semata, tetapi lebih menguasai pemahaman secara mendalam terhadap konsep yang dapat diterapkan di berbagai konteks kehidupan. Hal ini yang diharapkan sebagai peningkatan hasil pembelajaran siswa. Capaian kompetensi siswa secara holistik inilah yang ingin dievaluasi melalui Asesmen Nasional.
Keterkaitan Asesmen Nasional dengan kecakapan abad 21 dan profil pelajar Pancasila dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Pada kegiatan Refleksi Orientasi Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum SMP, peserta diminta untuk merefleksikan apa yang telah dipelajari dengan menjawab soal refleksi.
Pertanyaan atau soal refleksi tersebut ditulis dalam kolom yang sudah disediakan. Untuk itu simak soal dan referensi jawaban yang dapat ditulis sebagai hasil refleksi.
Soal dan Referensi Jawaban Refleksi Orientasi
Jika referensi jawaban di atas menurut peserta Bimtek AKM SMP dianggap sesuai, silahkan copy dan paste pada kolom Refleksi Orientasi.
Tekan Finish Quiz untuk melanjutkan, klik Tandai Telah Selesai agar dapat ke tahap selanjutnya, yaitu: Pengantar Program Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum.
Post a Comment