Nama Penulis : Matkapur.com
Instansi :
Mata Pelajaran : Matematika Fase : D
Capaian berdasarkan domain (Versi 22 Februari 2021)
Domain | Capaian peserta didik |
Bilangan | Di akhir fase D, peserta didik dapat membaca, menuliskan, dan membandingkan bilangan bulat, bilangan rasional, bilangan desimal, bilangan berpangkat dan bilangan berpangkat tak sebenarnya, bilangan dengan menggunakan notasi ilmiah. Mereka dapat melakukan operasi aritmetika pada ragam bilangan tersebut dengan beberapa cara dan menggunakannya dalam menyelesaikan masalah. Mereka dapat mengklasifikasi himpunan bilangan real dengan menggunakan diagram Venn. Mereka dapat memberikan estimasi/perkiraan hasil operasi aritmetika pada bilangan real dengan mengajukan alasan yang masuk akal (argumentasi). Mereka dapat menggunakan faktorisasi prima dan pengertian rasio (skala, proporsi, dan laju perubahan) dalam penyelesaian masalah . |
Aljabar | Di akhir fase D peserta didik dapat menggunakan pola dalam bentuk konfigurasi objek dan bilangan untuk membuat prediksi. Mereka dapat menemukan sifat-sifat komutatif, asosiatif, dan distributif operasi aritmetika pada himpunan bilangan real dengan menggunakan pengertian “sama dengan”, mengenali pola, dan menggeneralisasikannya dalam persamaan aljabar. Mereka dapat menggunakan “variabel” dalam menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. Mereka dapat menyajikan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan relasi, fungsi linear, persamaan linear, gradien garis lurus di bidang koordinat Kartesius. Mereka dapat menyelesaikan sistem persaman linear dua variabel melalui beberapa cara. Mereka dapat menggunakan sifat-sifat operasi aritmetika dan “variabel” dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dengan berberapa cara, termasuk faktorisasi dan melengkapkan kuadrat sempurna. |
Pengukuran | Di akhir fase D peserta didik dapat menemukan cara untuk menentukan luas permukaan dan volume bangun berdimensi tiga (prisma, tabung, bola, limas dan kerucut) dan menggunakan rumus tersebut untuk menyelesaikan masalah. Mereka dapat menerapkan rasio pada pengukuran dalam berbagai konteks antara lain: perubahan ukuran (faktor skala) unsur-unsur suatu bangun terhadap panjang busur, keliling, luas dan volume; konversi satuan pengukuran dan skala pada gambar. |
Geometri | Di akhir fase D peserta didik dapat membuktikan teorema yang terkait dengan sudut pada garis transversal, segitiga dan segiempat kongruen, serta segitiga dan segiempat sebangun. Mereka dapat menggunakan teorema tersebut dalam menyelesaikan masalah (termasuk menentukan jumlah besar sudut pada sebuah segitiga, menentukan besar sudut yang belum diketahui pada sebuah segitiga, menghitung tinggi dan jarak). Mereka dapat membuktikan keabsahan teorema Pythagoras dengan berbagai cara dan menggunakannya dalam perhitungan jarak antar dua titik pada bidang koordinat Kartesius. Mereka dapat menggunakan transformasi geometri tunggal (refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi) pada titik, garis, dan bidang datar di koordinat Kartesius untuk menyelesaikan masalah |
Analisa Data dan Peluang | Di akhir fase D, peserta didik dapat merumuskan pertanyaan, mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data untuk menjawab pertanyaan. Mereka dapat mengunakan proporsi untuk membuat dugaan terkait suatu populasi berdasarkan sampel yang digunakan. Mereka dapat menggunakan histogram dan diagram lingkaran untuk menyajikan dan menginterpretasi data. Mereka dapat menggunakan konsep sampel, rerata (mean), median, modus, dan jangkauan (range) untuk memaknai dan membandingkan beberapa himpunan data yang terkait dengan peserta didik dan lingkungannya. Mereka dapat menginvestigasi kemungkinan adanya perubahan pengukuran pusat tersebut akibat perubahan data. Mereka dapat menyatakan rangkuman statistika dengan menggunakan boxplot (box-and-whisker plots). Mereka dapat menjelaskan dan menggunakan pengertian peluang (probabilitas) dan proporsi (frekuensi relatif) untuk memperkirakan terjadinya satu dan dua kejadian pada suatu percobaan sederhana (semua hasil percobaan dapat muncul secara merata). |
Tujuan Pembelajaran berdasarkan domain Bilangan
Materi | Tujuan pembelajaran (Domain: Bilangan) |
Bilangan real | B.1 Menjelaskan pengertian himpunan dan himpunan bagian beserta contohnya ke dalam kehidupan sehari-hari dan kaitannya pada bilangan. Contoh: Himpunan rumah tradisional dari pulau Kalimantan. Himpunan bilangan genap. |
B.2 Menjelaskan sistem bilangan real | |
B.3 Menyebutkan contoh dari jenis bilangan real. Contoh: Bilangan komposit yang kurang dari 16 adalah {4, 6, 9, 12, 15} | |
B.4 Menentukan jenis suatu himpunan bilangan dari himpunan bilangan yang diberikan. Contoh : {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17} adalah himpunan bilangan prima kurang dari 19. | |
B.5 Mengklasifikasikan bilangan real ke dalam diagram venn | |
B.6 Membuat venn diagram himpunan bagian dari suatu bilangan real yang diberikan. Contoh : {-2,-1,0, 1/2, 1,2,3,4} . | |
B.7 Memberikan contoh bilangan bulat dalam permasalahan kehidupan sehari-hari. Contoh: Tinggi dari suatu gunung dan kedalaman seorang penyelam di laut |
B.8 Menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan. | |
B.9. Membandingkan dan mengurutkan bilangan bulat. | |
Operasi aritmetika bilangan real | B.10 Menentukan hasil dari operasi aritmetika dan operasi campurannya pada bilangan bulat berdasarkan sifat-sifat perkalian atau pembagian. Contoh: Menentukah hasil dari (-250) + 175 dan 7500 : (-250) - 175 |
B.11 Menterjemahkan masalah kontekstual yang memuat bilangan bulat kedalam operasi hitung bilangan bulat. Contoh: Suhu dari suatu kota pada pukul 08.00 adalah 12'C. Siang hari, suhu naik 3'C setiap jam dari jam 8.00 , tentukan suhu pada pukul 12.00 menjadi 12' C + (4 x 3'C) | |
B.12 Menyelesaikan masalah kontekstual yang pada bilangan bulat. Contoh: Suhu dari suatu kota pada pukul 08.00 ad=lah 12'C. Siang hari, suhu naik 3'C setiap jam dari jam 8.00 , tentukan suhu pada pukul 12.00 menjadi 12' C + (4 x 3'C) = 12'C + 12'C = 24'C | |
Bilangan real | B.13 Memberikan contoh bentuk bilangan pecahan (pecahan biasa, pecahan campuran, desimal, persen dan permil) |
B.14 Mengubah bentuk bilangan pecahan biasa ke pecahan campuran dan sebaliknya | |
B.15 Mengubah bentuk bilangan pecahan biasa dan pecahan campuran ke pecahan desimal dan sebaliknya | |
B.16 Mengubah bentuk bilangan pecahan biasa, campuran dan desimal ke persen dan permil serta sebaliknya | |
B.17 Membandingkan bilangan pecahan (pecahan biasa, pecahan campuran, desimal, persen dan permil) dan mengurutkannya | |
Operasi aritmetika bilangan real | B.18 Menentukan hasil operasi artimetika pada bilangan pecahan termasuk operasi campuran. Contoh: 2,5 - 1/25 x 10% - 1 1/2 . |
B.19 Menterjemahkan masalah kontekstual ke dalam operasi aritmetika pada bilangan pecahan. Contoh: Sebuah wadah menampung 72 liter air. Air tersebut di pindahkan ke dalam botol-botol berkapasitas 3/8 liter, maka untuk mencari banyak botol menjadi 72 : 3/8 | |
B.20 Menyelesaikan masalah kontekstual pada bilangan pecahan. Contoh: Sebuah wadah menampung 72 liter air. Air tersebut di pindahkan ke dalam botol-botol berkapasitas 3/8 liter. Berapa banyak botol? 72 : 3/8 = 192 botol | |
Bilangan berpangkat tak sebenarnya (pangkat pecahan) | B.21 Menjelaskan konsep dari bilangan berpangkat dan bilangan berpangkat tak sebenarnya |
B.22 Mengubah bilangan berpangkat dua dan tiga ke dalam bentuk akar dan sebaliknya | |
Operasi aritmetika bilangan berpangkat tak sebenarnya (pangkat pecahan) | B.23 Melakukan operasi aritmetika pada bilangan berpangkat dua dan tiga, serta akar pangkatnya dengan beberapa cara dan menggunakannya dalam menyelesaikan masalah. Contoh: 676-3832 |
B.24 Memberikan estimasi/perkiraan hasil dari akar kuadrat dan akar pangkat tiga yang bukan bilangan kuadrat sempurna atau bilangan kubik sempurna ke dalam bilangan desimal terdekat dengan membulatkan bilangan desimal ke bilangan bulat terdekat. Contoh : 10≈3,1≈3 | |
B.25 Memberikan estimasi/perkiraan hasil operasi aritmetika campuran (dalam rentang nilai maupun satu nilai tertentu) pada bilangan bulat, bilangan rasional (pecahan) & bilangan desimal dengan mengajukan alasan yang masuk akal (argumentasi). Contoh: Estimasi nilai dari 15 +0,92 ke dalam satuan terdekat adalah 3 | |
B.26 Menerapkan estimasi/perkiraan hasil dari bilangan bulat dan pecahan dalam masalah kontekstual. Contoh: Memperkirakan biaya dari 8 karung beras yang akan dibeli jika harga per karung beras adalah Rp 125.257,00 atau memperkirakan saldo tabungan dibank pada akhir tahun jika bunga per tahun adalah 4% dan saldo bulan Januari Rp 370.892,00 | |
Faktorisasi prima | B.27. Menjelaskan faktor dari suatu bilangan bulat |
B.28. Mengidentifikasi bilangan prima dan bilangan komposit atau B.28 Menyebutkan contoh bilangan prima dan bilangan komposit Contoh: 12 adalah bilangan komposit 13 adalah bilangan prima | |
B.29. Menentukan faktorisasi bilangan prima pada suatu bilangan tertentu menggunakan pohon akar dan metode pembagian | |
B.30 Menyelesaikan masalah kontekstual dengan faktorisasi bilangan | |
Notasi ilmiah | B.31 Membaca, menulis, dan menjelaskan makna bilangan sangat besar dan sangat kecil dengan menggunakan notasi ilmiah. |
B.32 Membandingkan (lebih kecil, sama dengan, lebih besar, letak pada garis bilangan) bilangan real yang meliputi bilangan sangat besar dan bilangan sangat kecil dengan menggunakan notasi ilmiah. | |
B.33 Melakukan operasi aritmetika pada bilangan sangat besar dan sangat kecil dengan menggunakan notasi ilmiah dengan beberapa cara dan menggunakannya dalam menyelesaikan masalah. | |
Rasio dan Proporsi | B.34 Menjelaskan pengertian rasio dan cara penulisan rasio |
B.35 Mengubah rasio ke dalam bentuk yang sederhana | |
B.36 Menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan rasio | |
B.37 Menjelaskan konsep perbandingan senilai | |
B.38 Menentukan nilai perbandingan senilai | |
B.39 Menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan perbandingan senilai | |
B.40 Menjelaskan konsep perbandingan berbalik nilai | |
B.41 Menentukan perbandingan berbalik nilai | |
B.42 Menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan perbandingan berbalik nilai | |
B.43 Menjelaskan konsep skala perbandingan | |
B.44 Menjelaskan konsep skala perbandingan dan hubungannya dengan rasio | |
B.45 Membuat denah dengan menggunakan konsep skala perbandingan dan hubungannya dengan rasio | |
B.46 Menjelaskan konsep skala pada peta | |
B.47 Menentukan skala, jika unsur yang lain diketahui | |
B.48 Menentukan jarak pada peta, jika unsur yang lain diketahui | |
B.49 Menentukan jarak sebenarnya , jika unsur yang lain diketahui | |
B.50 Menjelaskan pengertian kecepatan | |
B.51 Menjelaskan pengertian debit | |
B.52 Menyelesaikan persoalan terkait dengan rasio dan laju perubahan (kecepatan dan debit) dalam masalah kontekstual |
Tujuan Pembelajaran berdasarkan domain Aljabar
Materi | Tujuan pembelajaran (Domain: Aljabar) |
Bentuk Aljabar | A.1 Menjelaskan unsur-unsur aljabar (koefisien,variabel dan konstanta), suku sejenis dan suku tak sejenis. |
A.2. Mengidentifikasi variabel, koefisien, konstanta,suku aljabar, koefisien suku, suku sejenis dan suku tak sejenis dalam suatu bentuk aljabar | |
A.3. Menyusun bentuk aljabar berdasarkan unsurnya (dari derajat tertinggi) | |
A.4. Melakukan operasi aritmetika bentuk aljabar dan bentuk pecahan aljabar (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian) dengan suku sejenis | |
A.5 Menjelaskan dan menggunakan sifat operasi (komutatif, asosiatif dan distributif) pada bentuk aljabar. Contoh: memfaktorkan bentuk aljabar | |
PLSV | A.6 Menjelaskan konsep persamaan Contoh: Menggunakan timbangan atau algebra tiles sebagai media untuk memvisualisasi persamaan aljabar ke dalam bentuk nyata |
A.7 Menjelaskan dan menghitung persamaan linear satu variabel Contoh: x – 1 = 5 | |
A.8 Membuat model matematika dan menyelesaikan model matematika dari masalah kontektsual yang berkaitan dengan persamaan linier satu variabel. Contoh: Ani mempunyai x permen, jika adik Ani mengambil 1 permen, sisa permen Ani ada 5 permen. Jumlah permen Ani mulanya adalah 6. | |
PtLSV | A.9 Menjelaskan konsep pertidaksamaan dengan simbol "<", ">" , "≤" dan "≥" . |
A.10 Menjelaskan dan menentukan himpunan penyelesaian variabel dari suatu pertidaksamaan linear satu variabel. Contoh: 3x + 1 > 6 | |
A.11. Membuat model matematika dari masalah kontekstual yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel | |
A.12. Menyelesaikan model matematika dari masalah kontektsual yang berkaitan dengan pertidaksamaan linier satu variabel | |
Koordinat Kartesius | A.13. Menjelaskan bidang koordinat kartesius. Contoh: letak sumbu x (ke kiri dan ke kanan) dan letak sumbu y (ke atas dan ke bawah) |
A.14. Mengidentifikasi kuadran setiap titik dalam bidang koordinat | |
A.15 Menggambarkan titik atau bangun datar pada koordinat kartesius. | |
A.16 Menjelaskan bagaimana mencari jarak suatu titik atau titik pada bangun datar pada sumbu X dan sumbu Y | |
A.17 Menentukan luas daerah pada bidang kartesius. Contoh: Mencari luas dari bidang datar yang terbentuk dari titik-titik pada sumbu x dan sumbu y | |
Relasi dan Fungsi | A.18 Menjelaskan relasi dan fungsi dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari |
A.19 Menyajikan suatu fungsi dengan diagram panah, bidang koordinat kartesius dan himpunan pasangan berurutan | |
A.20. Menjelaskan konsep pemetaan pada suatu fungsi | |
A.21. Menentukan banyaknya pemetaan yang mungkin dari dua himpunan | |
A.22. Menentukan suatu fungsi dari suatu persamaan | |
A.23 Menyatakan masalah kontekstual yang berkaitan dengan fungsi | |
Persamaan Linier dan Gradien garis lurus | A.24 Menjelaskan pengertian persamaan linier dua variabel dan fungsi linear |
A.25 Menentukan gradien dari garis lurus | |
A.26 Menentukan hubungan gradien dari persamaan garis lurus yang sejajar dan tegak lurus | |
A.27. Menentukan persamaan linier/garis jika dua titik atau grafik diketahui | |
A.28. Membuat persamaan linier/garis jika dua buah titik pada koordinat kartesius diketahui | |
A.29 Menyelesaikan masalah kontekstual (misalnya: kecepatan tetap / barisan aritmetika) dalam penerapan persamaan linier/garis Contoh: Seseorang bersepeda dengan kecepatan tetap 15 km/jam. Setelah 3 jam, orang tersebut menempuh jarak 45 km. Berapa lama waktu yang diperlukan orang tersebut untuk menempuh jarak 90 km? | |
SPLDV | A.30 Menjelaskan sistem persamaan linier dua variabel dan contohnya kedalam kehidupan sehari-hari |
A.31 Menentukan nilai dua variabel dari suatu sistem persamaan linear dua variabel dengan berbagai cara | |
A.32 Membuat model matematika dari masalah kontekstual yang berkaitan dengan persamaan linear dua variabel | |
A.33 Menyelesaikan model matematika dari masalah kontektsual yang berkaitan dengan persamaan linier dua variabel | |
Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat | A.34 Menjelaskan pengertian persamaan kuadrat dan kaitannya dengan persamaan linear dua variabel |
A.35 Menentukan akar persamaan kuadrat dengan faktorisasi | |
A.36 Menentukan akar persamaan kuadrat dengan rumus ABC | |
A.37 Menentukan akar persamaan kuadrat dengan melengkapkan kuadrat sempurna. | |
A.38 Menyusun persamaan kuadrat jika diketahui akar-akarnya | |
A.39 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan persamaan kuadrat. | |
A.40. Menjelaskan pengertian fungsi kuadrat dengan mengaitkannya pada pengertian fungsi linear dengan satu variabel bebas. | |
A.41 Menggambar grafik fungsi kuadrat pada koordinat Kartesian (parabola terbuka ke atas dan terbuka ke bawah) |
Tujuan Pembelajaran berdasarkan domain Pengukuran
Materi | Tujuan pembelajaran (Domain: Pengukuran) |
Lingkaran | P.1 Menjelaskan dan mengidentifikasi unsur lingkaran (jari-jari,diameter, titik pusat, tali busur, busur, apothema, juring dan tembereng, sudut pusat) |
P.2 Menentukan luas dan keliling dari sebuah lingkaran (menggunakan rasio/proposi) Contoh: Menentukan selisih dan perbandingan luas dan keliling lingkaran yang berjari-jari 2 cm dan 4 cm | |
P.3 Menentukan panjang busur, luas juring dan tembereng dengan menggunakan metode perbandingan. Contoh: Jika diketahui panjang busur AB = 4,4 cm dan r = 14 cm, untuk mencari luas juring maka menggunakan konsep perbandingan, | |
P.4 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan panjang busur, luas juring dan tembereng (menggunakan konsep perbandingan) dan penerapannya dalam konversi satuan pengukuran | |
Bangun ruang (Prisma,Limas, Tabung Kerucut, Bola) | P.5 Menguji serta menjabarkan cara kerja rumus luas permukaan dari prisma dan limas |
P.6 Menerapkan rumus luas permukaan prisma dan limas yang tepat sesuai dengan masalah kontekstual yang diberikan | |
P.7 Menguji serta menjabarkan cara kerja rumus luas permukaan tabung, kerucut dan bola | |
P.8 Menerapkan rumus luas permukaan tabung,kerucut dan bola yang tepat sesuai dengan masalah kontekstual yang diberikan | |
P.9 Menguji serta menjabarkan cara kerja rumus volum bangun ruang dan keterkaitannya dengan bangun ruang tersebut: Kerucut dan Tabung | |
P.10 Menguji serta menjabarkan cara kerja rumus volum bangun ruang dan keterkaitannya dengan bangun ruang tersebut: Bola dan Kerucut | |
P.11 Menerapkan rumus volum bangun ruang (tabung,kerucut dan bola) yang tepat sesuai dengan masalah kontekstual yang diberikan | |
P.12 Menerapkan konsep rasio perbandingan dalam menentukan luas permukaan dan volume ketika mengalami perubahan ukuran bangun ruang (prisma, limas, tabung, kerucut dan bola) | |
Kekongruenan dan Kesebangunan | P.13 Menerapkan konsep perbandingan untuk menentukan panjang sisi dua atau lebih bangun datar yang sebangun |
P.14 Menyelesaikan masalah kontekstual (skala atau objek) yang berkaitan dengan kesebangunan |
Tujuan Pembelajaran berdasarkan domain Geometri
Materi | Tujuan pembelajaran (Domain: Geometri) |
Garis dan Sudut | G.1 Menjelaskan pengertian garis dan pengertian sudut |
G.2 Mengidentifikasi jenis garis dan jenis sudut berdasarkan besar sudut dan menulis nama garis dan nama sudut. Contoh: Ruas Garis AB, garis p, ⦟ABC | |
G.3 Mengidentifikasi kedudukan dua garis (sejajar, berhimpit,berpotongan) | |
G.4. Membedakan sudut komplemen dan sudut suplemen pada perpotongan dua garis atau lebih yang membentuk jumlah sudut siku-siku dan jumlah sudut pelurus. | |
G.5 Menggambar dua garis lurus yang sejajar dan berpotongan dengan garis transversal | |
G.6 Dari hasil gambar, siswa mengidentifikasi dan menemukan sudut yang sama besar yang terbentuk dari perpotongan dua garis lurus yang sejajar dengan garis transversal | |
G.7 Dari hasil gambar, siswa menjelaskan hubungan antar sudut pada dua buah garis lurus yang sejajar dan berpotongan dengan garis transversal. Contoh: sudut sehadap, sudut bertolak belakang, sudut berseberangan dalam dan luar, dll. | |
G.8 Menentukan nilai sudut jika diketahui salah satu sudutnya pada dua buah garis lurus yang sejajar dan berpotongan garis transversal | |
G.9. Menerapkan hubungan antar sudut pada dua garis lurus yang sejajar dan berpotongan dengan garis transversal dalam menentukan nilai sudut yang tidak diketahui dalam segitiga dan segi-empat | |
Transformasi Geometri | G10. Menjelaskan transformasi geometri (translasi, refleksi, rotasi dan dilatasi) pada sebuah bidang koordinat menggunakan titik, garis dan bidang dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari Contoh: membuat batik |
G.11 Mengidentifikasi sifat-sifat dari refleksi, translasi, rotasi dan dilatasi | |
G.12 Menggambarkan sebuah titik,garis dan bangun datar untuk ditransformasikan pada bidang koordinat menjadi objek bayangan | |
G.13. Menentukan titik-titik baru dari hasil transformasi sebuah bangun datar di bidang koordinat | |
G.14. Menentukan jenis transformasi dari sebuah titik, garis dan bangun datar pada bidang koordinat | |
Teorema Pythagoras | G.15 Menemukan teorema pythagoras dengan satu cara atau lebih. Contoh: menggunakan tangram |
G.16 Menjelaskan konsep teorema pythagoras pada sebuah segitiga siku-siku | |
G.17. Menghitung hipotenusa dan sisi segitiga siku-siku lainnya dengan teorema pythagoras. | |
G.18 Menerapkan teorema pythagoras dalam penyelesaian masalah kontekstual | |
G.19 Menerapkan teorema pythagoras untuk mencari jarak dari sebuah titik pada bidang koordinat kartesius | |
G.20 Menemukan nilai tripel pythagoras | |
Kesebangunan dan kekongruenan | G.21 Menjelaskan jenis-jenis segitiga dan segi empat dari sifat-sifatnya |
G.22 Mengidentifikasi kekongruenan pada dua bangun datar (segitiga/segi-empat/segi banyak) | |
G.23. Membuktikan kekongruenan pada dua buah segitiga dengan postulat (S-S-S, S-Sd-S-, Sd-S-Sd, Siku-siku, Sd-Sd-S) | |
G.24 Menjelaskan kesebangunan dari dua bangun datar | |
Jaring-jaring bangun ruang | G.25 Mengidentifikasi jaring-jaring bangun berdimensi tiga (prisma, tabung, limas, dan kerucut) yang akan dengan tepat membentuk bangun ruang yang dirujuk. |
G.26 Mengembangkan variasi jaring-jaring Bangun berdimensi tiga (prisma, tabung, limas, dan kerucut) yang akan dengan tepat membentuk bangun ruang yang dirujuk. | |
Koordinat Kartesius | G.27 Menentukan jarak dua buah titik dalam suatu bidang koordinat kartesius dan yang berkaitan dengan masalah kontekstual |
G.28 Menyajikan hasil dari jarak dua buah titik dan luas daerah pada bidang kartesius |
Tujuan Pembelajaran berdasarkan domain Analisa Data dan Peluang
Materi | Tujuan pembelajaran (Domain: Analisa Data dan Peluang) |
Statistika | D.1 Mengidentifikasi sebuah sampel dalam populasi pada kehidupan sehari-hari |
D.2 Memperkirakan suatu populasi berdasarkan sampel yang digunakan dengan metode perbandingan | |
D.3 Menyajikan data ke dalam histogram (data tunggal) dan diagram lingkaran (menggunakan persentase) | |
D.4 Menentukan nilai rerata pada suatu data tunggal | |
D.5 Menentukan nilai median pada suatu data tunggal | |
D.6 Menentukan nilai modus pada suatu data tunggal | |
D.7 Membandingkan informasi yang tersedia dengan menggunakan rerata, median, dan modus sebagai pengukuran pusat. | |
D.8 Mengumpulkan ,menganalisa dan mengorganisir sebuah data numerik ke dalam tabel distribusi frekuensi data (tunggal) | |
D.9 Menentukan jangkauan (range) pada data (tunggal) | |
D.10 Menentukan kuartil pertama, kuartil kedua dan kuartil ketiga pada data | |
D.11 Menjelaskan bagan boxplots | |
D.12 Menyajikan data tunggal menjadi boxplots dengan menentukan kuartil pertama, kedua dan ketiga data tunggal (ganjil dan genap) | |
D.13 Menentukan bentuk sebaran data dari boxplots (condong ke kiri, simetris, dan condong ke kanan) | |
D.14 Menyajikan masalah kontekstual (data numerik) menjadi boxplots | |
Peluang | D.15 Menjelaskan ruang sampel dan titik sampel dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari |
D.16 Menerapkan pengertian ruang sampel dan titik sampel untuk memecahkan permasalahan peluang. | |
D.17 Menggunakan pengertian peluang untuk memperkirakan terjadinya suatu kejadian tunggal. | |
D.18 Menjelaskan pengertian proporsi (frekuensi relatif) untuk menghasilkan perkiraan peluang kejadian dengan melakukan eksperimen. | |
D.19 Menyajikan titik sampel dengan menggunakan daftar, diagram pohon, tabel, dan bentuk lainnya. | |
D.20 Merancang eksperimen untuk memperkirakan terjadinya suatu kejadian tunggal. | |
D.21 Membandingkan peluang majemuk berdasarkan teori dan eksperimen | |
D.22 Menggunakan pengertian peluang (probabilitas) dan proporsi (frekuensi relatif) untuk memperkirakan terjadinya dua kejadian pada suatu percobaan yang dirancang oleh siswa. | |
D.23 Membangun argumen penentuan jenis peluang (teori atau eksperimen) yang lebih tepat digunakan dalam konteks permasalahan tertentu. |
Rasionalitas Penyusunan Alur dan Tujuan Pembelajaran
PENULISAN KODE ALUR MA MENGGUNAKAN NOMOR UNIT PEMBELAJARAN (Contoh: 7.1)
Unit Pembelajaran 7.1 : Bilangan Real (Bilangan Bulat, Bilangan Rasional dan Bilangan Berpangkat Pecahan)
Kelas | 7 |
Domain | Bilangan |
Perkiraan JP unit | 35 |
Kata Kunci | Bilangan Real, Bilangan Bulat, Bilangan Rasional dan Bilangan Berpangkat Pecahan |
Profil Pelajar Pancasila | Kreatif, Bernalar kritis dan Gotong royong |
Glosarium | Himpunan, Himpunan bagian, R(simbol Bilangan Real), Q(simbol Bilangan Rasional), Z(simbol Bilangan Bulat), W(simbol Bilangan Cacah), N(simbol Bilangan Asli), Sistem Bilangan real, Diagram venn, Bilangan komposit, Bilangan Prima, Bilangan Bulat, Bilangan Rasional, Pecahan Biasa, Pecahan Campuran, Bilangan desimal, Persen, Permil, Garis Bilangan, Operasi aritmetika, Operasi campuran, Masalah kontekstual |
Topik | Tujuan Pembelajaran | JP |
Bilangan real (Bilangan Bulat, Rasional, Berpangkat pecahan) dan operasinya | B.1 Menjelaskan pengertian himpunan dan himpunan bagian beserta contohnya ke dalam kehidupan sehari-hari dan kaitannya pada bilangan. Contoh: Himpunan rumah tradisional dari pulau Kalimantan. Himpunan bilangan genap. | 1 |
B.2 Menjelaskan sistem bilangan real | ||
B.3 Menyebutkan contoh dari jenis bilangan real. Contoh: Bilangan komposit yang kurang dari 16 adalah {4, 6, 9, 12, 15} | 2 | |
B.4 Menentukan jenis suatu himpunan bilangan dari himpunan bilangan yang diberikan. Contoh : {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17} adalah himpunan bilangan prima kurang dari 19. | ||
B.5 Mengklasifikasikan bilangan real ke dalam diagram venn | 2 | |
B.6 Membuat venn diagram himpunan bagian dari suatu bilangan real yang diberikan. Contoh : {-2,-1,0, 1/2, 1,2,3,4} . | ||
B.7 Memberikan contoh bilangan bulat dalam permasalahan kehidupan sehari-hari. Contoh: Tinggi dari suatu gunung dan kedalaman seorang penyelam di laut | 2 | |
B.8 Menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan. | ||
B.9. Membandingkan dan mengurutkan bilangan bulat. | ||
B.10 Menentukan hasil dari operasi aritmetika dan operasi campurannya pada bilangan bulat berdasarkan sifat-sifat perkalian atau pembagian. Contoh: Menentukah hasil dari (-250) + 175 dan 7500 : (-250) - 175 | 4 | |
B.11 Menerjemahkan masalah kontekstual yang memuat bilangan bulat kedalam operasi hitung bilangan bulat. Contoh: Suhu dari suatu kota pada pukul 08.00 adalah 12'C. Siang hari, suhu naik 3'C setiap jam dari jam 8.00 , tentukan suhu pada pukul 12.00 menjadi 12' C + (4 x 3'C) | 2 | |
B.12 Menyelesaikan masalah kontekstual yang pada bilangan bulat. Contoh: Suhu dari suatu kota pada pukul 08.00 adalah 12'C. Siang hari, suhu naik 3'C setiap jam dari jam 8.00 , tentukan suhu pada pukul 12.00 menjadi 12' C + (4 x 3'C) = 12'C + 12'C = 24'C | ||
B.13 Memberikan contoh bentuk bilangan pecahan (pecahan biasa, pecahan campuran, desimal, persen dan permil) | 2 | |
B.14 Mengubah bentuk bilangan pecahan biasa ke pecahan campuran dan sebaliknya | ||
B.15 Mengubah bentuk bilangan pecahan biasa dan pecahan campuran ke pecahan desimal dan sebaliknya | ||
B.16 Mengubah bentuk bilangan pecahan biasa, campuran dan desimal ke persen dan permil serta sebaliknya | ||
B.17 Membandingkan bilangan pecahan (pecahan biasa, pecahan campuran, desimal, persen dan permil) dan mengurutkannya | 2 | |
B.18 Menentukan hasil operasi artimetika pada bilangan pecahan termasuk operasi campuran. Contoh: 2,5 - 1/25 x 10% - 1 1/2 . | 6 | |
B.19 Menterjemahkan masalah kontekstual ke dalam operasi aritmetika pada bilangan pecahan. Contoh: Sebuah wadah menampung 72 liter air. Air tersebut di pindahkan ke dalam botol-botol berkapasitas 3/8 liter, maka untuk mencari banyak botol menjadi 72 : 3/8 | 2 | |
B.20 Menyelesaikan masalah kontekstual pada bilangan pecahan. Contoh: Sebuah wadah menampung 72 liter air. Air tersebut di pindahkan ke dalam botol-botol berkapasitas 3/8 liter. Berapa banyak botol? 72 : 3/8 = 192 botol | ||
B.21 Menjelaskan konsep dari bilangan berpangkat dan bilangan berpangkat tak sebenarnya | 2 | |
B.22 Mengubah bilangan berpangkat dua dan tiga ke dalam bentuk akar dan sebaliknya | ||
B.23 Melakukan operasi aritmetika pada bilangan berpangkat dua dan tiga, serta akar pangkatnya dengan beberapa cara dan menggunakannya dalam menyelesaikan masalah. Contoh: 676-3832 | 2 | |
B.24 Memberikan estimasi/perkiraan hasil dari akar kuadrat dan akar pangkat tiga yang bukan bilangan kuadrat sempurna atau bilangan kubik sempurna ke dalam bilangan desimal terdekat dengan membulatkan bilangan desimal ke bilangan bulat terdekat. Contoh : 10≈3,1≈3 | 4 | |
B.25 Memberikan estimasi/perkiraan hasil operasi aritmetika campuran (dalam rentang nilai maupun satu nilai tertentu) pada bilangan bulat, bilangan rasional (pecahan) & bilangan desimal dengan mengajukan alasan yang masuk akal (argumentasi). Contoh: Estimasi nilai dari 15 +0,92 ke dalam satuan terdekat adalah 3 | ||
B.26 Menerapkan estimasi/perkiraan hasil dari bilangan bulat dan pecahan dalam masalah kontekstual. Contoh: Memperkirakan biaya dari 8 karung beras yang akan dibeli jika harga per karung beras adalah Rp 125.257,00 atau memperkirakan saldo tabungan di bank pada akhir tahun jika bunga per tahun adalah 4% dan saldo bulan Januari Rp 370.892,00 | 2 |
Unit Pembelajaran 7.2 : Faktorisasi Prima
Kelas | 7 |
Domain | Bilangan |
Perkiraan JP unit | 10 |
Kata Kunci | Faktor, Faktorisasi Prima, Bilangan Prima |
Profil Pelajar Pancasila | Kreatif |
Glosarium | Faktor Bilangan Prima Bilangan Komposit Metode pohon akar Metode pembagian |
Topik | Tujuan Pembelajaran | JP |
Faktorisasi Prima | B.27. Menjelaskan faktor dari suatu bilangan bulat | 2 |
B.28. Mengidentifikasi bilangan prima dan bilangan komposit atau B.28 Menyebutkan contoh bilangan prima dan bilangan komposit Contoh: 12 adalah bilangan komposit 13 adalah bilangan prima | ||
B.29. Menentukan faktorisasi bilangan prima pada suatu bilangan tertentu menggunakan metode pohon akar dan metode pembagian | 4 | |
B.30 Menyelesaikan masalah kontekstual dengan faktorisasi bilangan | 4 |
Unit Pembelajaran 7.3 : Bentuk Aljabar, Persamaan Linear Satu Variabel dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
Kelas | 7 |
Domain | Aljabar |
Perkiraan JP unit | 32 |
Kata Kunci | Aljabar, Bentuk Aljabar, Unsur Aljabar, Operasi Aritmetika Bentuk Aljabar, Persamaan Linier Satu Variable, Pertidaksamaan Linier Satu Variabel |
Profil Pelajar Pancasila | Kreatif dan Bernalar kritis |
Glosarium | Aljabar, Koefisien ,Variabel, Konstanta,Suku sejenis Suku tak sejenis, Derajat, Komutatif, Asosiatif, Distributif, Algebra tiles,Persamaan, Persamaan linier satu variabel, Pertidaksamaan, Pertidaksamaan linier satu variabel Model matematika |
Topik | Tujuan Pembelajaran | JP |
Bentuk Aljabar | A.1 Menjelaskan unsur-unsur aljabar (koefisien,variabel dan konstanta), suku sejenis dan suku tak sejenis. | 4 |
A.2. Mengidentifikasi variabel, koefisien, konstanta,suku aljabar, koefisien suku, suku sejenis dan suku tak sejenis dalam suatu bentuk aljabar | ||
A.3. Menyusun bentuk aljabar berdasarkan unsurnya (dari derajat tertinggi) | ||
A.4. Melakukan operasi aritmetika bentuk aljabar dan bentuk pecahan aljabar (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian) dengan suku sejenis | 8 | |
A.5 Menjelaskan dan menggunakan sifat operasi (komutatif, asosiatif dan distributif) pada bentuk aljabar. Contoh: memfaktorkan bentuk aljabar | 4 | |
Persamaan Linier Satu Variabel | A.6 Menjelaskan konsep persamaan Contoh: Menggunakan timbangan atau algebra tiles sebagai media untuk memvisualisasi persamaan aljabar ke dalam bentuk nyata | 4 |
A.7 Menjelaskan dan menghitung persamaan linear satu variabel Contoh: x – 1 = 5 | ||
A.8 Membuat model matematika dan menyelesaikan model matematika dari masalah kontektsual yang berkaitan dengan persamaan linier satu variabel. Contoh: Ani mempunyai x permen, jika adik Ani mengambil 1 permen, sisa permen Ani ada 5 permen. Jumlah permen Ani mulanya adalah 6. Menentukan panjang sisi yang tidak diketahui jika luas atau keliling suatu bangun datar diketahui | 2 | |
Pertidaksamaan Linier Satu Variabel | A.9 Menjelaskan konsep pertidaksamaan dengan simbol "<", ">" , "≤" dan "≥" | 8 |
A.10 Menjelaskan dan menentukan himpunan penyelesaian variabel dari suatu pertidaksamaan linear satu variabel Contoh : 3x + 1 > 6 | ||
A.11. Membuat model matematika dari masalah kontekstual yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel | 2 | |
A.12. Menyelesaikan model matematika dari masalah kontektsual yang berkaitan dengan pertidaksamaan linier satu variabel |
Unit Pembelajaran 7.4 : Rasio dan Proporsi
Kelas | 7 |
Domain | Bilangan |
Perkiraan JP unit | 24 |
Kata Kunci | Rasio, Perbandingan senilai, Perbandingan Berbalik nilai, Skala dan Laju Perubahan |
Profil Pelajar Pancasila | Kreatif dan Bernalar kritis |
Glosarium | Rasio Perbandingan senilai Perbandingan Berbalik Nilai Faktor skala Laju perubahan Kecepatan Debit |
Topik | Tujuan Pembelajaran | JP |
Rasio dan Proporsi | B.34 Menjelaskan pengertian rasio dan cara penulisan rasio | 3 |
B.35 Mengubah rasio ke dalam bentuk yang sederhana | ||
B.36 Menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan rasio | ||
B.37 Menjelaskan konsep perbandingan senilai | 2 | |
B.38 Menentukan nilai perbandingan senilai | ||
B.39 Menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan perbandingan senilai | ||
B.40 Menjelaskan konsep perbandingan berbalik nilai | 2 | |
B.41Menentukan perbandingan berbalik nilai | ||
B.42 Menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan perbandingan berbalik nilai | ||
Membuat Denah | B.43 Menjelaskan konsep skala perbandingan | 3 |
B.44 Menjelaskan konsep skala perbandingan dan hubungannya dengan rasio | ||
B.45 Membuat denah dengan menggunakan konsep skala perbandingan dan hubungannya dengan rasio | ||
Skala pada Peta | B.46 Menjelaskan konsep skala pada peta | 3 |
B.47 Menentukan skala, jika unsur yang lain diketahui | ||
B.48 Menentukan jarak pada peta, jika unsur yang lain diketahui | ||
B.49 Menentukan jarak sebenarnya , jika unsur yang lain diketahui | ||
Laju Perubahan | B.50 Menjelaskan pengertian kecepatan | 3 |
B.51 Menjelaskan pengertian debit | ||
B.52 Menyelesaikan persoalan terkait dengan rasio dan laju perubahan (kecepatan dan debit) dalam masalah kontekstual |
Unit Pembelajaran 7.5 : Garis dan Sudut
Kelas | 7 |
Domain | Geometri |
Perkiraan JP unit | 13 |
Kata Kunci | Garis. Sudut. Garis Lurus, Garis Sejajar. Kedudukan dua garis. Garis Transversal |
Profil Pelajar Pancasila | Kreatif ,Bernalar kritis |
Glosarium | Garis Sudut Ruas garis Garis yang sejajar Garis yang berhimpit Garis yang berpotongan Sudut komplemen Sudut suplemen sudut pelurus sudut siku-siku garis transversal Garis lurus Sudut sehadap Sudut bertolak belakang Sudut berseberangan dalam Sudut bersebarangan luar |
Topik | Tujuan Pembelajaran | JP |
Garis dan Sudut | G.1 Menjelaskan pengertian garis dan pengertian sudut | 3 |
G.2 Mengidentifikasi jenis garis dan jenis sudut berdasarkan besar sudut dan menulis nama garis dan nama sudut. Contoh: Ruas Garis AB, garis p, ⦟ABC | ||
G.3 Mengidentifikasi kedudukan dua garis (sejajar, berhimpit,berpotongan) | ||
G.4. Membedakan sudut komplemen dan sudut suplemen pada perpotongan dua garis atau lebih yang membentuk jumlah sudut siku-siku dan jumlah sudut pelurus. | 2 | |
G.5 Menggambar dua garis lurus yang sejajar dan berpotongan dengan garis transversal | 2 | |
G.6 Dari hasil gambar, siswa mengidentifikasi dan menemukan sudut yang sama besar yang terbentuk dari perpotongan dua garis lurus yang sejajar dengan garis transversal | ||
G.7 Dari hasil gambar, siswa menjelaskan hubungan antar sudut pada dua buah garis lurus yang sejajar dan berpotongan dengan garis transversal. Contoh: sudut sehadap, sudut bertolak belakang, sudut berseberangan dalam dan luar, dll. | ||
G.8 Menentukan nilai sudut jika diketahui salah satu sudutnya pada dua buah garis lurus yang sejajar dan berpotongan garis transversal | 2 | |
G.9. Menerapkan hubungan antar sudut pada dua garis lurus yang sejajar dan berpotongan dengan garis transversal dalam menentukan nilai sudut yang tidak diketahui dalam segitiga dan segi-empat | 4 |
Unit Pembelajaran 7.6 : Koordinat Kartesius
Kelas | 7 |
Domain | Aljabar dan Geometri |
Perkiraan JP unit | 10 |
Kata Kunci | Koordinat Kartesius, Jarak dua titik, Luas Daerah |
Profil Pelajar Pancasila | Kreatif |
Glosarium | Bidang Koordinat kartesius Kuadran Sumbu X Sumbu Y Jarak dua titik Luas Daerah |
Topik | Tujuan Pembelajaran | JP |
Koordinat Kartesius | A.13. Menjelaskan bidang koordinat kartesius. Contoh: letak sumbu x (ke kiri dan ke kanan) dan letak sumbu y (ke atas dan ke bawah) | 4 |
A.14. Mengidentifikasi kuadran setiap titik dalam bidang koordinat | ||
A.15 Menggambarkan titik atau bangun datar pada koordinat kartesius. | ||
A.16 Menjelaskan bagaimana mencari jarak suatu titik atau titik pada bangun datar pada sumbu X dan sumbu Y | 1 | |
G.27 Menentukan jarak dua buah titik dalam suatu bidang koordinat kartesius dan yang berkaitan dengan masalah kontekstual | 5 | |
A.17 Menentukan luas daerah pada bidang kartesius. Contoh: Mencari luas dari bidang datar yang terbentuk dari titik-titik pada sumbu x dan sumbu y | ||
G.28 Menyajikan hasil dari jarak dua buah titik dan luas daerah pada bidang kartesius |
Unit Pembelajaran 7.7 : Transformasi Geometri
Kelas | 7 |
Domain | Geometri |
Perkiraan JP unit | 14 |
Kata Kunci | Transformasi Geometri, Koordinat Kartesius, Translasi, Refleksi, Rotasi, Dilatasi |
Profil Pelajar Pancasila | Kreatif |
Glosarium | Transformasi geometri Refleksi Translasi Rotasi Dilatasi Refleksi Objek Bayangan |
Topik | Tujuan Pembelajaran | JP |
Transformasi Geometri | G.10 Menjelaskan transformasi geometri (translasi, refleksi, rotasi dan dilatasi) pada sebuah bidang koordinat menggunakan titik, garis dan bidang dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari Contoh: membuat batik | 8 |
G.11 Mengidentifikasi sifat-sifat dari refleksi, translasi, rotasi dan dilatasi | ||
G.12 Menggambarkan sebuah titik,garis dan bangun datar untuk ditransformasikan pada bidang koordinat menjadi objek bayangan | 2 | |
G.13. Menentukan titik-titik baru dari hasil transformasi sebuah bangun datar di bidang koordinat | 2 | |
G.14. Menentukan jenis transformasi dari sebuah titik, garis dan bangun datar pada bidang koordinat | 2 |
Unit Pembelajaran 7.8 : Statistika
Kelas | 7 |
Domain | Analisa Data dan Peluang |
Perkiraan JP unit | 14 |
Kata Kunci | Sampel, Populasi, Data Tunggal, Histogram, Diagram Lingkaran, Mean, Median, Modus |
Profil Pelajar Pancasila | Kreatif dan berfikir kritis |
Glosarium | Sampel Populasi metode perbandingan Histogram Diagram lingkaran Data tunggal Persentase Mean Median Modus |
Topik | Tujuan Pembelajaran | JP |
Statistika | D.1 Mengidentifikasi sebuah sampel dalam populasi pada kehidupan sehari-hari | 2 |
D.2 Memperkirakan suatu populasi berdasarkan sampel yang digunakan dengan metode perbandingan | ||
D.3 Menyajikan data ke dalam histogram (data tunggal) dan diagram lingkaran (menggunakan persentase) | 6 | |
D.4 Menentukan nilai rerata pada suatu data tunggal | 4 | |
D.5 Menentukan nilai median pada suatu data tunggal | ||
D.6 Menentukan nilai modus pada suatu data tunggal | ||
D.7 Membandingkan informasi yang tersedia dengan menggunakan rerata, median, dan modus sebagai pengukuran pusat. | 2 |
Unit Pembelajaran 8.1 : Relasi dan Fungsi
Kelas | 8 |
Domain | Aljabar |
Perkiraan JP unit | 16 |
Kata Kunci | Relasi, Fungsi, Pemetaan |
Profil Pelajar Pancasila | Kreatif |
Glosarium | Relasi Fungsi Diagram panah Bidang koordinat kartesius Himpunan pasangan berurutan Pemetaan |
Topik | Tujuan Pembelajaran | JP |
Relasi dan Fungsi | A.18 Menjelaskan relasi dan fungsi dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari | 8 |
A.19 Menyajikan suatu fungsi dengan diagram panah, bidang koordinat kartesius dan himpunan pasangan berurutan | ||
A.20 Menjelaskan konsep pemetaan pada suatu fungsi | 4 | |
A.21 Menentukan banyaknya pemetaan yang mungkin dari dua himpunan | ||
A.22 Menentukan suatu fungsi dari suatu persamaan | 2 | |
A.23 Menyatakan masalah kontekstual yang berkaitan dengan fungsi | 2 |
Unit Pembelajaran 8.2 : Persamaan Garis Lurus
Tujuan Unit | Dalam topik ini, peserta didik |
Kelas | 8 |
Domain | Aljabar |
Perkiraan JP unit | 12 |
Kata Kunci | Persamaan Linier Dua Variabel, Gradien, Persamaan Garis Lurus |
Profil Pelajar Pancasila | Kreatif |
Glosarium | Persamaan linier Dua Variabel Fungsi linier Grafik Persamaan garis lurus Kecepatan tetap Barisan aritmetika |
Topik | Tujuan Pembelajaran | JP |
Persamaan Garis Lurus | A.24 Menjelaskan pengertian persamaan linier dua variabel dan fungsi linear | 6 |
A.25 Menentukan gradien dari garis lurus | ||
A.26 Menentukan hubungan gradien dari persamaan garis lurus yang sejajar dan tegak lurus | ||
A.27. Menentukan persamaan linier/garis jika dua titik atau grafik diketahui | 4 | |
A.28. Membuat persamaan linier/garis jika dua buah titik pada koordinat kartesius diketahui | ||
A.29 Menyelesaikan masalah kontekstual (misalnya: kecepatan tetap / barisan aritmetika) dalam penerapan persamaan linier/garis Contoh: Seseorang bersepeda dengan kecepatan tetap 15 km/jam. Setelah 3 jam, orang tersebut menempuh jarak 45 km. Berapa lama waktu yang diperlukan orang tersebut untuk menempuh jarak 90 km? | 2 |
Unit Pembelajaran 8.3 : Sistem Persamaan Linier Dua Variabel
Tujuan Unit | Dalam topik ini, peserta didik |
Kelas | 8 |
Domain | Aljabar |
Perkiraan JP unit | 8 |
Kata Kunci | Persamaan Linier Dua Variabel |
Profil Pelajar Pancasila | Kreatif |
Glosarium | Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Model matematika |
Topik | Tujuan Pembelajaran | JP |
SPLDV | A.30 Menjelaskan sistem persamaan linier dua variabel dan contohnya kedalam kehidupan sehari-hari | 6 |
A.31 Menentukan nilai dua variabel dari suatu sistem persamaan linear dua variabel dengan berbagai cara | ||
A.32 Membuat model matematika dari masalah kontekstual yang berkaitan dengan persamaan linear dua variabel | 2 | |
A.33 Menyelesaikan model matematika dari masalah kontektsual yang berkaitan dengan persamaan linier dua variabel |
Unit Pembelajaran 8.4 : Teorema Pythagoras
Tujuan Unit | Dalam topik ini, peserta didik |
Kelas | 8 |
Domain | Geometri |
Perkiraan JP unit | 10 |
Kata Kunci | Teorema Pythagoras, Segitiga, Segitiga Siku-Siku, tripel pythagoras |
Profil Pelajar Pancasila | Bernalar kritis dan Kreatif |
Glosarium | Teorema Pythagoras Tangram Segitiga siku-siku Hipotenusa Tripel pyhtagoras Bangun datar Bangun ruang |
Topik | Tujuan Pembelajaran | JP |
Teorema Pythagoras | G.15 Menemukan teorema pythagoras dengan satu cara atau lebih . Contoh: menggunakan tangram atau cara lainnya | 2 |
G.16 Menjelaskan konsep teorema pythagoras pada sebuah segitiga siku-siku | 2 | |
G.17. Menghitung hipotenusa dan sisi segitiga siku-siku lainnya dengan teorema pythagoras. | ||
G.18 Menerapkan teorema pythagoras dalam penyelesaian masalah kontekstual | 2 | |
G.19 Menerapkan teorema pythagoras untuk mencari jarak dari antara dua titik pada bidang koordinat kartesius | 2 | |
G.20 Menemukan nilai tripel pythagoras | 2 |
Unit Pembelajaran 8.5 : Lingkaran
Kelas | 8 |
Domain | Pengukuran |
Perkiraan JP unit | 14 |
Kata Kunci | Lingkaran, Unsur Lingkaran, Luas Juring, Panjang Busur |
Profil Pelajar Pancasila | Bernalar kritis dan Kreatif |
Glosarium | Lingkaran Unsur lingkaran Jari-jari Diameter Titik pusat Sudut pusat Tali busur Busur Apothema Juring Tembereng |
Topik | Tujuan Pembelajaran | JP |
Lingkaran | P.1 Menjelaskan dan mengidentifikasi unsur lingkaran (jari-jari,diameter, titik pusat, tali busur, busur, apothema, juring dan tembereng, sudut pusat) | 2 |
P.2 Menentukan luas dan keliling dari sebuah lingkaran (menggunakan rasio/proposi) Contoh: Menentukan selisih dan perbandingan luas dan keliling lingkaran yang berjari-jari 2 cm dan 4 cm | 4 | |
P.3 Menentukan panjang busur, luas juring dan tembereng dengan menggunakan metode perbandingan. Contoh: Jika diketahui panjang busur AB = 4,4 cm dan r = 14 cm, untuk mencari luas juring maka menggunakan konsep perbandingan, | 4 | |
P.4 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan panjang busur, luas juring dan tembereng (menggunakan konsep perbandingan) dan penerapannya dalam konversi satuan pengukuran | 4 |
Unit Pembelajaran 8.6 : Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang
Kelas | 8 |
Domain | Geometri dan Pengukuran |
Perkiraan JP unit | 42 |
Kata Kunci | Jaring-jaring, Luas Permukaan, Volume, Bangun Ruang |
Profil Pelajar Pancasila | Bernalar kritis dan Kreatif |
Glosarium | Jaring-jaring Luas permukaan Dimensi tiga Bangun ruang Prisma Limas Tabung kerucut Bola Volum |
Topik | Tujuan Pembelajaran | JP |
Jaring-jaring bangun ruang | G.25 Mengidentifikasi jaring-jaring bangun berdimensi tiga (prisma, tabung, limas, dan kerucut) yang akan dengan tepat membentuk bangun ruang yang dirujuk. | 6 |
G.26 Mengembangkan variasi jaring-jaring Bangun berdimensi tiga (prisma, tabung, limas, dan kerucut) yang akan dengan tepat membentuk bangun ruang yang dirujuk. | 4 | |
Luas Permukaan Bangun ruang (Prisma,Limas, Tabung Kerucut, Bola) | P.5 Menguji serta menjabarkan cara kerja rumus luas permukaan dari prisma dan limas | 4 |
P.6 Menerapkan rumus luas permukaan prisma dan limas yang tepat sesuai dengan masalah kontekstual yang diberikan | 4 | |
P.7 Menguji serta menjabarkan cara kerja rumus luas permukaan tabung, kerucut dan bola | 6 | |
P.8 Menerapkan rumus luas permukaan tabung,kerucut dan bola yang tepat sesuai dengan masalah kontekstual yang diberikan | 4 | |
Volum Bangun ruang (Prisma,Limas, Tabung Kerucut, Bola) | P.9 Menguji serta menjabarkan cara kerja rumus volum bangun ruang dan keterkaitannya dengan bangun ruang tersebut: Kerucut dan Tabung | 4 |
P.10 Menguji serta menjabarkan cara kerja rumus volum bangun ruang dan keterkaitannya dengan bangun ruang tersebut: Bola dan Kerucut | 2 | |
P.11 Menerapkan rumus volum bangun ruang (tabung,kerucut dan bola) yang tepat sesuai dengan masalah kontekstual yang diberikan | 6 | |
P.12 Menerapkan konsep rasio perbandingan dalam menentukan luas permukaan dan volume ketika mengalami perubahan ukuran bangun ruang (prisma, limas, tabung, kerucut dan bola) | 2 |
Unit Pembelajaran 8.7 : Tabel Distribusi Frekuensi Data dan Boxplots
Kelas | 8 |
Domain | Analisa Data dan Peluang |
Perkiraan JP unit | 15 JP |
Kata Kunci | Tabel Distribusi Frekuensi, Range, Kuartil, Boxplots |
Profil Pelajar Pancasila | Bernalar kritis dan Kreatif |
Glosarium | Data numerik Tabel Distribusi Frekuensi Data Range kuartil pertama kuartil kedua kuartil ketiga Median Boxplots |
Topik | Tujuan Pembelajaran | JP |
Tabel Distribusi Frekuensi | D.8 Mengumpulkan ,menganalisa dan mengorganisir sebuah data numerik ke dalam tabel distribusi frekuensi data (tunggal) | 2 |
D.9 Menentukan jangkauan (range) pada data (tunggal) | 2 | |
D.10 Menentukan kuartil pertama, kuartil kedua dan kuartil ketiga pada data dan kaitannya dengan pembuatan boxplots | 2 | |
Boxplots | D.11 Menjelaskan bagan boxplots | 4 |
D.12 Menyajikan data tunggal menjadi boxplots dengan menentukan kuartil pertama, kedua dan ketiga data tunggal (ganjil dan genap) | ||
D.13 Menentukan bentuk sebaran data dari boxplots (condong ke kiri, simetris, dan condong ke kanan) | 1 | |
D.14 Menyajikan masalah kontekstual (data numerik) menjadi boxplots | 2 |
Unit Pembelajaran 8.8 : Peluang
Kelas | 8 |
Domain | Analisa Data dan Peluang |
Perkiraan JP unit | 14 |
Kata Kunci | Ruang sampel, Titik Sampel, Peluang, Frekuensi Relatif |
Profil Pelajar Pancasila | Bernalar kritis dan Kreatif |
Glosarium | Ruang sampel Titik sampel Peluang Frekuensi relatif Diagram pohon |
Topik | Tujuan Pembelajaran | JP |
Peluang | D.15 Menjelaskan ruang sampel dan titik sampel dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari | 2 |
D.16 Menerapkan pengertian ruang sampel dan titik sampel untuk memecahkan permasalahan peluang. | ||
D.17 Menggunakan pengertian peluang untuk memperkirakan terjadinya suatu kejadian tunggal. | 4 | |
D.18 Menjelaskan pengertian proporsi (frekuensi relatif) untuk menghasilkan perkiraan peluang kejadian dengan melakukan eksperimen. | 2 | |
D.19 Menyajikan titik sampel dengan menggunakan daftar, diagram pohon, tabel, dan bentuk lainnya. | 4 | |
D.20 Merancang eksperimen untuk memperkirakan terjadinya suatu kejadian tunggal. | 2 |
Unit Pembelajaran 9.1 : Notasi Ilmiah
Kelas | 9 |
Domain | Bilangan |
Perkiraan JP unit | 10 |
Kata Kunci | Notasi Ilmiah, Bilangan Real |
Profil Pelajar Pancasila | Kreatif |
Glosarium | Notasi Ilmiah Bilangan Real Operasi aritmetika |
Topik | Tujuan Pembelajaran | JP |
Notasi ilmiah | B.31 Membaca, menulis, dan menjelaskan makna bilangan sangat besar dan sangat kecil dengan menggunakan notasi ilmiah. | 4 |
B.32 Membandingkan (lebih kecil, sama dengan, lebih besar, letak pada garis bilangan) bilangan real yang meliputi bilangan sangat besar dan bilangan sangat kecil dengan menggunakan notasi ilmiah. | 2 | |
B.33 Melakukan operasi aritmetika pada bilangan sangat besar dan sangat kecil dengan menggunakan notasi ilmiah dengan beberapa cara dan menggunakannya dalam menyelesaikan masalah. | 4 |
Unit Pembelajaran 9.2 : Kekongruenan dan Kesebangunan
Kelas | 9 |
Domain | Geometri dan Pengukuran |
Perkiraan JP unit | 18 |
Kata Kunci | Kongruen, Sebangun, Bangun datar |
Profil Pelajar Pancasila | Kreatif dan Bernalar kritis |
Glosarium | Kekongruenan Kesebangunan Bangun Datar Segitiga Segi-empat |
Topik | Tujuan Pembelajaran | JP |
Kesebangunan dan kekongruenan | G.21 Menjelaskan jenis-jenis segitiga dan segi empat dari sifat-sifatnya | 2 |
G.22 Mengidentifikasi kekongruenan pada dua bangun datar (segitiga/segi-empat/segi banyak) | 4 | |
G.23. Membuktikan kekongruenan pada dua buah segitiga dengan postulat (S-S-S, S-Sd-S-, Sd-S-Sd, Siku-siku, Sd-Sd-S) | 4 | |
G.24 Menjelaskan kesebangunan dari dua bangun datar | 2 | |
P.13 Menerapkan konsep perbandingan untuk menentukan panjang sisi dua atau lebih bangun datar yang sebangun | ||
P.14 Menyelesaikan masalah kontekstual (skala atau objek) yang berkaitan dengan kesebangunan | 4 |
Unit Pembelajaran 9.3 : Peluang
Kelas | 9 |
Domain | Analisa data dan Peluang |
Perkiraan JP unit | 12 |
Kata Kunci | Peluang, Peluang Majemuk, Frekuensi relatif |
Profil Pelajar Pancasila | Kreatif dan Bernalar kritis |
Glosarium | Peluang Majemuk Proporsi |
Topik | Tujuan Pembelajaran | JP |
Peluang | D.21 Membandingkan peluang majemuk berdasarkan teori dan eksperimen | 4 |
D.22 Menggunakan pengertian peluang (probabilitas) dan proporsi (frekuensi relatif) untuk memperkirakan terjadinya dua kejadian pada suatu percobaan yang dibuat oleh peserta didik | 4 | |
D.23 Membangun argumen penentuan jenis peluang (teori atau eksperimen) yang lebih tepat digunakan dalam konteks permasalahan tertentu. | 4 |
Unit Pembelajaran 9.4 : Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
Kelas | 9 |
Domain | Geometri |
Perkiraan JP unit | 22 |
Kata Kunci | Persamaan kuadrat, Akar-akar Persamaan Kuadrat, Fungsi Kuadrat |
Profil Pelajar Pancasila | Kreatif dan Bernalar kritis |
Glosarium | Persamaan Linier Dua Variabel Persamaan Kuadrat Akar persamaan kuadrat Faktorisasi Rumus ABC Fungsi Kuadrat Fungsi Linier Grafik Fungsi Parabola |
Topik | Tujuan Pembelajaran | JP |
Persamaan Kuadrat | A.34 Menjelaskan pengertian persamaan kuadrat dan kaitannya dengan persamaan linear dua variabel | 2 |
A.35 Menentukan akar persamaan kuadrat dengan faktorisasi | 2 | |
A.36 Menentukan akar persamaan kuadrat dengan melengkapkan kuadrat sempurna. | 2 | |
A.37 Menentukan akar persamaan kuadrat dengan rumus ABC | 2 | |
A.38 Menyusun persamaan kuadrat jika diketahui akar-akarnya | 2 | |
A.39 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan persamaan kuadrat. | 2 | |
Fungsi Kuadrat | A.40. Menjelaskan pengertian fungsi kuadrat dengan mengaitkannya pada pengertian fungsi linear dengan satu variabel bebas. | 2 |
A.41 Menggambar grafik fungsi kuadrat pada koordinat Kartesian (parabola terbuka ke atas dan terbuka ke bawah) | 4 |
Post a Comment